Selasa, 12 Oktober 2010

2010 Unichip Nissan Navara




While the Navara’s 171 bhp, four cylinder 2.5-litre DCi powerplant provides the Nissan pick up with reasonable levels of urge, Unichip Europe’s latest U-Connect plug and play Uni-Q ECU fitment offers a significant performance upgrade at an affordable price. Once installed, the performance gains produced by the Uni-Q are immediately noticeable – peak power increases 29 bhp to a maximum of 200 bhp at 4300 rpm. Meanwhile, torque, an important factor with a utility vehicle such as the Navara, rises 25 lb.ft to a measured maximum of 265 lb.ft.
On the road the Unichip enhanced Nissan Navara feels sharper, livelier and more eager, responding well from very low revs, enabling swift and safe towing, overtaking and fast road driving. Despite the extra performance, Nissan Navara 2.5 DCi owners will be pleased that the Uni-Q’s extra performance doesn’t detract from the car’s 29 mpg combined fuel economy. Tests have proven that thanks to a combination of the increased low speed torque and efficiencies realised by the refined Unichip Uni-Q ECU map, fuel economy is unaffected by the Unichip U-Connect package, with drivers actually reporting a 5-10% better fuel consumption compared to standard.
Available now directly from Unichip Europe, priced at £398.78 excluding VAT and carrying part number ppNIS12.0, the Unichip U-Connect suits the six speed manual transmission variant of the 2.5-litre DCi Nissan Navara produced from 2005 until spring 2010.

Kamis, 30 September 2010

Ottomotif (Nissan Skyline)

Salam untuk para pencinta ottomotif.
di blog ini kami memberi informasi tentang segala dunia ottomotif.dari mulai awalmulanya sampai pembuatannya.




Nissan Skyline adalah mobil ukuran menengah yang diproduksi oleh perusahaan otomotif Jepang, Nissan Motor Company, sejak tahun 1957. Skyline tersedia dalam bentuk coupé dan sedan. Versi terkini, Nissan Skyline 350GT, dijual di Amerika Utara, Korea Selatan, Taiwan, dan Timur Tengah, sebagai Infiniti G35.



cerita inspirasi :
24 Juni 2009
Apa jadinya kalau supercar legendaris macam GT-R R34 jadi ‘mainan’ seorang pelajar SMP? Hmm…, pasti akan jadinya seperti yang ada di halaman ini. Yup, Kyle de Silva yang putra expatriat asal Srilanka, berusaha sepakat dengan tampilan racing di tunggangannya ini. Maka eksekusinya pun berlangsung simpel, dengan penyematan beragam perangkat yang sifatnya taktis. Coba saja longok paduan body kit-nya! Yang menarik, untuk memperkuat karakter, Kyle berusaha memadukan 2 buah desain yang berbeda. Masing-masing di bumper depan memakai lansiran Nismo, sedangkan untuk belakang dan samping diperkuat dengan model dari Do-Luck. “Semua itu disesuaikan sama penampilannya. Kalau yang depan cocok sama modelnya Nismo, dan buat samping dan belakang lebih cocok dengan buatan Do-Luck,” ujar Kyle yang belum terlalu fasih berbahasa Indonesia ini. Kenapa begitu? Ya, jika melihat bagian depan GT-R yang panjang dengan desain lampu utama yang kecil, pilihan body kit Nismo sangat sejalan. Sebab desainnya sendiri enggak banyak tersedia air dam, yang memungkinkan kesan apron tersimak rapat dan meruncing. Dan ini sangat berbeda dengan body kit lansiran tuner lain, yang lebih mengarah ke opsi N1, atau versi sirkuit, yang mendasarkan semua bentuknya pada pilihan air dam yang menganga. Namun sedikit berbeda dengan bagian buritan. Do-Luck yang produsen body kit asal Inggris, mengkonsepkan buritan yang tersimat lebih gahar, dengan pengimbuhan diffuser ciamik, dengan dasaran pola yang enggak keluar banyak dari pakem streamline GT-R. “Do-Luck more interesting for the rear, with reinforced plastics yang kuat,” bilang Kyle lagi. Sehingga lebih cocok dengan wing yang tersemat duluan diburitan. Lantas untuk lingkar velgnya, pilihannya jatuh ke AVS. Alasannya, velg ini memiliki spesifikasi sebagai lightweight wheels. Atau diartikan sebagai velg berbobot ringan, yang dikonsepkan untuk dipakai pada permintaan dari sektor balap, yang mengharuskan berurusan dengan bobot yang ringan dan kuat. Velg ini biasanya diproduksi dengan cara ditempa. Sehingga komponen kaki-kaki dapat bekerja dengan lebih mudah untuk mengontrol pengendalian, termasuk kemudahan akselerasi dan deselerasi. Hmm.., you got it Dude!

tenteng skyline :
ni adalah Nissan Skyline R33 produksi 1996, tetapi versi Gran Turismo Racer (GTR). Setelah mengamati bentuknya, Anda mungkin akan menyebutnya sebagai Nissan Skyline GTR. Namun maaf, Anda keliru. Soalnya, Nissan memakai nama Skyline GTR mulai pada 2002, dari hasil pengembangan model sebelumnya yang bernama Skyline R32 (1989), R33 (1995), dan R34 (1999) yang tetap sebagai versi GTR.

Spek mobil ini memang di bawah gen GTR, tetapi tampilannya telah banyak mengelabui orang. "Sudah banyak yang ketipu dengan ubahan di Skyline ini," komentar sang pemilik, Willy Cahyadi Hadiwijaya, di Jakarta yang bisa dikatakan sebagai orang paling beruntung karena boleh dibilang mobil ini jarang ada di Indonesia. Justru, R32 dan R34 sudah ada.

Makanya, pentolan bengkel Namura Hyan ini coba mengonversikan bentuk R33 menjadi model GTR. Untuk mengubahnya, Willy mengaku bahwa hal itu lebih susah ketimbang proses custom. Yang lebih repot lagi, ia menginginkan ubahan itu betul-betul bertampang GTR dan sudah fully tuned. Mau tak mau, sisten plug n play pun dilakoni.

Pembedahan pun dimulai dari bemper depan, yang dibikin custom dari fiberglass. Pemasangan sedikit repot karena intercooler bawaan GTR lebih besar sehingga harus mengubah ukuran dudukan pada bemper. Begitu juga dengan pemasangan air duct, bagian ini lumayan ribet karena harus teliti dalam hal ukuran.

Lampu depan juga harus ditukar dengan punya GTR, yang sudah mengadopsi model proyektor. Selain itu, pemasangan grill harus presisi, termasuk emblem GTR. Meski kelihatan simpel, bagian itu tak asal nempel karena ada dudukan yang bentuknya harus sama dengan tulisan GTR.

Pindah ke samping, GTR ini memiliki side mark atau sein terbuat dari mika (putih). Willy mendapatkannya dari Australia, punya NISMO, dengan harus merogoh kocek Rp 2,5 juta.

Yang lumayan sulit adalah saat pemasangan fender belakang. Pasalnya, bodi asli kurus, sementara khas GTR lebar. Untuk mendapatkan nut pada bodi GTS25ST, ada lekukan di fender yang tipis itu. Meski menemukan solusi—fender GTR hanya ditempel—bukan berarti masalah itu beres. Karena fender belakang lebar, velg harus dikasih adaptor. Soalnya, gardan belakang GTR punya sumbu roda lebih lebar.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com